YAKUZA4D |
YAKUZA4D - Ini pengalaman kencan seksku sebelum aku mengenal internet , tepatnya ketika aku masih duduk di bangku SMA. Sedang teman kencanku adalah seorang guru seni lukis di SMA-ku yang masih terbilang baru dan masih lajang. Saat itu umurku masih menginjak 17 tahun. Sedang guru lukisku itu adalah guru wanita paling muda, baru 25 tahun. Semula aku memanggilnya Bu guru, layaknya seorang murid kepada gurunya. Tapi semenjak kami akrab dan dia mengajariku making love,lama-lama aku memanggilnya dengan sebutan mbak.
Sore itu,ada seorang anak kecil datang mencari kerumah. Aku diminta datang ke rumah mbak yani, tetangga kampungku, untuk memperbaiki jaringan listriknya yang rusak.
" Cepat ya mas,Sudah ditunggu mbak yani," Ujar anak SD tetangga Mbak Yani.
Dalam hati,aku sangat girang. Betapa tidak,guru seni lukis itu rupanya makin lengket denganku. Aku sendiri tidak tahu , kenapa dia sering minta tolong untuk memperbaiki peralatan rumah tangganya. Yang jelas , semenjak ia mengajakku melukis pergi le lereng gunung dan making love di semak semak hutan. Mbak yani sering mengajakku pergi dan sore ini dia memintaku datang kerumahnya lagi.
Tanpa banyak pikir aku langsung berangkat dengan mengendarai sepeda motor. Maklum, rumahnya terbilang cukup jauh,sekitar 5 km dari rumahku. Setibanya di rumah Mbak Yani,suasana sepi,Keluarganya tampaknya sedang pergi. Betul , ketika aku mengetuk pintu, hanya Mbak Yani yang Tampak.
" Ayo cepat masuk , Semua keluargaku sedang pergi menghadiri acara hajatan saudara di luar kota " sambu Mbak Yani sambil menggandeng tanganku.
Darahku mendesir ketika membututi langkah Mbak Yani . Betapa tidak, pakaian yang dikenakan luar biasa seksi, hanya sejenis daster pendek hingga tonjolan payudara dan pahanya terasa menggoda.
" Anu Bud,Listrik rumahku sering mati melulu. Mungkin ada kabel yang konslet. Tolong betulin yah,KAu tak keberatan kan ? " Pinta Mbak Yani kemudian.
Tanpa basa-basi Mbak yani menggandengku masuk ke ruang tengah, kemudian masuk ke sebuah kamar.
"nah saya curiga jaringan di kamar ini yang rusak,Buruan kau teliti yah, nanti keburu magrib.
Aku hanya menuruti segala permintaannya. Setelat merunut jaringan kabel , akhirnya aku memutuskan untuk memanjat atap kamar melalui ranjang. Tapi aku tidak tahu persis , kamar itu tempat tidur siapa. Yang jelas,aku sangat yakin itu bukan kamarnya bapak-ibunya. Celakanya, ketika aku menelusuri kabel-kabel, aku belum menemukan kabel yang lecet. Semuanya beres.kemudian aku pindah ke kamar sebelah.
Aku juga tak bisa menemukan kabel yang lecet. Kemudian pindah ke kamar lain lagi,sampai akhirnya aku harus meneliti kamar Mbak Yani sendiri, sebuah kamar yang dipenuhi dengan lukisan sensual. Celakanya lagi,ketika hari telah gelap,aku belum bisa menemukan kabel yang rusak. Akibatnya,rumah Mbak Yani tetap gelap total. Dan aku hanya mengandalkan bantuan sebuah senter serta lilin kecil yang dinyatakan Mbak Yani.
Lebih celaka lagi,tiba-tiba hujan deras mengguyur seantero kota. Tidak basa basi tidak, aku harus behenti. Maunya aku ingin melanjutkan pekerjaan itu besok pagi.
"Wah,maaf mbak aku tak bisa menemukan kabel yang rusak. Ku pikir, kabel bagian puncak atap rumah yang kurang beres. Jadi besok aku harus bawa tangga khusus" jelasku sambil berjalan keluar kamar.
" Yah tak apa-apa , Tapi sorry yah,Aku merepotkanmu " balas Mbak Yanti , " itu es Tehnya diminum dulu.
Sementara menunggu hujan reda,Kami berdua bercakap cakap berdua di ruang tengah. Cukup banyak cerita-cerita masalah pribadi yang kami tukar.termasuk hubunganku dengan mbak yani selama ini. Mbak yani juga tidak ketinggalan menanyakan soal puisi indah tulisannya yang dia kirimkan lewat kado ulang tahunku beberapa bulan lalu.
Entah bagaimana awalnya,tahu-tahu nada percakapan kami berubah mesra dan menjurus ke arah yang menggairahkan jiwa. Bahkan,mbak yani tak segan-segan membelai wajahku, mengelus telingaku dan seterusnya. Tak sadar,tubuh kami berdua jadi berhimpitan hingga menimbulkan rangsangan yang cukup berarti untukku. Apalagi setelah dadaku menempel erat pada payudaranya yang berukuran tidak terlalu besar namun bentuknya indah dan kencang. Dan tak ayal lagi,penisku pun mulai berdiri mengencang. Aku tak sadar,bahwa aku sudah terangsang oleh guru sekolahku sendiri! Namun hawa nafsu birahi yang mulai melandaku sepertinya mengalahkan akal sehatku. Mbak yani sendiri juga tampaknya memiliki pikiran yang sama saja. Ia tidak henti-hentinya mengulumi bibirku dengan nafsunya.
AKhirnya,nafsuku sudah tak tertahankan lagi. Sementara bibirku dan Mbak Yani masih tetap saling memagut, tanganku mulai menggerayangi tubuh guru sekolah itu. Kujamah gundukan daging kembar yang menghiasi indahnya dada Mbak Yani yang masih berpakaian lengkap. Dengan segera kuremas-remas bagian tubuh yang sensitif itu.
“Aaah.. Budi.. Aah..” Mbak Yani mulai melenguh kenikmatan. Bibirnya masih tetap melahap bibirku.
Mengetahui Mbak Yani tidak menghalangiku, aku semakin berani.
Remasan-remasan tanganku pada payudaranya semakin menjadi-jadi. Sungguh
suatu kenikmatan yang baru pertama kali kualami meremas-remas benda
kembar indah nan kenyal milik guru sekolahku itu. Melalui kain blus yang
dikenakan Mbak Yani kuusap-usap ujung payudaranya yang begitu
menggiurkan itu. Tubuh Mbak Yani mulai bergerak menggelinjang.
.
“Uuuhh.. Mbak..” Aku mendesah saat merasakan ada jamahan yang mendarat di selangkanganku.
Penisku pun bertambah menegang akibat sentuhan tangan Mbak Yani ini,
membuatku bagian selangkangan celana panjangku tampak begitu menonjol.
Mbak Yani juga merasakannya, membuatnya semakin bernafsu meremas-remas
penisku itu dari balik celana panjangku. Nafsu birahi yang menggelora
nampaknya semakin menenggelamkan kami berdua, sehingga membuat kami
melupakan hubungan kami sebagai guru-murid.
“Aaauuhh.. Bud.. Uuuh..” Mbak Yani mendesis-desis dengan Yanirnya karena
remasan-remasan tanganku di payudaranya bukannya berhenti, malah
semakin merajalela. Matanya terpejam merasa kenikmatan yang begitu
menghebat.
Tanganku mulai membuka satu persatu kancing blus Mbak Yani dari yang
paling atas hingga kancing terakhir. Lalu Mbak Yani sendiri yang
menanggalkan blus yang dikenakannya itu. Aku terpana sesaat melihat
tubuh guru sekolahku itu yang putih dan mulus dengan payudaranya yang
membulat dan bertengger dengan begitu indahnya di dadanya yang masih
tertutup beha katun berwarna krem kekuningan. Tetapi aku segera
tersadar, bahwa pemandangan amboi di hadapannya itu memang tersedia
untukku, terlepas itu milik guru sekolahku sendiri.
Tidak ingin membuang-buang waktu, bibirku berhenti menciumi bibir Mbak
Yani dan mulai bergerak ke bawah. Kucium dan kujilati leher jenjang Mbak
Yani, membuatnya menggerinjal-gerinjal sambil merintih kecil. Sementara
itu, tanganku kuselipkan ke balik beha Mbak Yani sehingga menungkupi
seluruh permukaan payudara sebelah kanannya. Puting susu nya yang tinggi
dan mulai mengeras begitu menggelitik telapak tanganku.
Segera kuelus-elus puting susu yang indah itu dengan telapak tanganku.
Kepala Mbak Yani tersentak menghadap ke atas sambil memejamkan matanya.
Tidak puas dengan itu, ibu jari dan telunjukku memilin-milin puting susu
Mbak Yani yang langsung saja menjadi sangat keras. Memang baru kali ini
aku menggeluti tubuh indah seorang wanita. Namun memang insting
kelelakianku membuatku seakan-akan sudah mahir melakukannya.
“Uhh.. Hmm ahh..” Mbak Yani tidak dapat menahan desahan-desahan nafsunya.
Segala gelitikan jari-jemariku yang dirasakan oleh payudara dan puting
susunya dengan bertubi-tubi, membuat nafsu birahinya semakin
membulak-bulak.
Kupegang tali pengikat beha Mbak Yani lalu kuturunkan ke bawah. Kemudian
beha itu kupelorotkan ke bawah sampai ke perut Mbak Yani. Puting susu
Mbak Yani yang sudah begitu mengeras itu langsung mencelat dan mencuat
dengan indahnya di depanku. Aku langsung saja melahap puting susu yang
sangat menggiurkan itu. Kusedot-sedot puting susu Mbak Yani. Kuingat
masa kecilku dulu saat masih menyusu pada payudara ibuku. Bedanya, tentu
saja payudara guru sekolahku ini belum dapat mengeluarkan air susu.
Mbak Yani menggeliat-geliat akibat rasa nikmat yang begitu melanda
kalbunya. Lidahku dengan mahirnya, tak ayal menggelitiki puting susunya
sehingga pentil yang sensitif itu melenting ke kiri dan ke kanan terkena
hajaran lidahku.
“Oooh. Buud’ desahan Mbak Yani semakin lama bertambah keras. Untung saja
rumahnya sedang sepi dan letaknya memang agak berjauhan dari rumah yang
paling dekat, sehingga tidak mungkin ada orang yang mendengarnya.
Belum puas dengan payudara dan puting susu Mbak Yani yang sebelah kiri,
yang sudah basah berlumuran air liurku, mulutku kini pindah merambah
bukit membusung sebelah kanan. Apa yang kuperbuat pada belahan indah
sebelah kiri tadi, kuperbuat pula pada yang sebelah kanan ini. Payudara
sebelah kanan milik guru sekolahku yang membulat indah itu tak luput
menerima jelajahan mulutku dengan lidahnya yang bergerak-gerak dengan
Yanirnya. Kukulum ujung payudara Mbak Yani.
Lalu kujilati dan kugelitiki puting susunya yang tinggi. Puting susu itu
juga sama melenting ke kiri dan ke kanan, seperti halnya puting susu
payudaranya yang sebelah kiri tadi. Mbak Yani pun semakin
merintih-rintih karena merasakan geli dan nikmat yang menjadi-jadi
berbaur menjadi satu padu. Seperti tengah minum soft drink dengan
memakai sedotan plastik, kuseruput puting susu guru sekolahku itu.
“Aaahh.. Hmm..” Mbak Yani menjerit panjang.
Lidahku tetap tak henti-hentinya menjilati puting susu Mbak Yani yang
sudah demikian kerasnya. Sementara itu tanganku mulai bergerak ke arah
bawah. Kubuka retsleting celana jeans yang Mbak Yani kenakan. Kemudian
dengan sedikit dibantunya sambil tetap merem-melek, kutanggalkan celana
jeans itu ke bawah hingga ke mata kaki. Tubuh bagian bawah Mbak Yani
sekarang hanya dilindungi oleh selembar celana dalam dengan bahan dan
warna yang seragam dengan behanya. Meskipun begitu, tetap dapat kulihat
warna kehitaman samar-samar di bagian selangkangannya.
Ditunjang oleh nafsu birahi yang semakin menjulang tinggi, tanpa
berpikir panjang lagi, kulepas pula kain satu-satunya yang masih
menutupi tubuh Mbak Yani yang memang sintal itu. Dan akhirnya tubuh
mulus guru sekolahku itu pun terhampar bugil di depanku, siap untuk
kunikmati.
Tak ayal, jari tengahku mulai menjamah bibir vagina Mbak Yani di
selangkangannya yang sudah mulai ditumbuhi bulu-bulu tipis kehitaman
walaupun belum begitu banyak. Kutelusuri sekujur permukaan bibir vagina
itu secara melingkar berulang-ulang dengan lembutnya. Tubuh Mbak Yani
yang masih terduduk di sofa melengkung ke atas dibuatnya, sehingga
payudaranya semakin membusung menjulang tinggi, yang masih tetap dilahap
oleh mulut dan bibirku dengan tanpa henti.
“Ooohh..
Jari tengahku itu berhenti pada gundukan daging kecil berwarna kemerahan
yang terletak di bibir vagina Mbak Yani yang mulai dibasahi
cairan-cairan bening. Mula-mula kuusap-usap daging kecil yang bernama
klitoris ini dengan perlahan-lahan. Lama-kelamaan kunaikkan temponya,
sehingga usapan-usapan tersebut sekarang sudah menjadi gelitikan, bahkan
tak lama kemudian bertambah lagi intensitasnya menjadi sentilan.
Klitoris Mbak Yani yang bertambah merah akibat sentuhan jariku yang
bagaikan sudah profesional, membuat tubuh pemiliknya itu semakin
menggerinjal-gerinjal tak tentu arahnya.
Melihat Mbak Yani yang tampak semakin merangsang, aku menambah kecepatan
gelitikanku pada klitorisnya. Dan akibatnya, klitoris Mbak Yani mulai
membengkak. Sementara vaginanya pun semakin dibanjiri oleh cairan-cairan
kenikmatan yang terus mengalir dari dalam lubang keramat yang masih
sempit itu.
Puas menjelajahi klitoris Mbak Yani, jari tengahku mulai merangsek masuk
perlahan-lahan ke dalam vagina guru sekolahku itu. Setahap demi setahap
kumasukkan jariku ke dalam vaginanya. Mula-mula sebatas ruas jari yang
pertama. Dengan susah payah memang, sebab vagina Mbak Yani memang masih
teramat sempit. Kemudian perlahan-lahan jariku kutusukkan lebih dalam
lagi. Pada saat setengah jariku sudah amblas ke dalam vagina Mbak Yani,
terasa ada hambatan. Seperti adanya selaput yang cukup lentur.
“Hmm.. Bud..”
Mbak Yani merintih kecil seraya meringis seperti menahan rasa sakit.
Saat itu juga, aku langsung sadar, bahwa yang menghambat penetrasi jari
tengahku ke dalam vagina Mbak Yani adalah selaput daranya yang masih
utuh. Ternyata guru sekolahku satu-satunya itu masih perawan. Baru aku
tahu, ternyata sebandel-bandelnya Mbak Yani, ternyata guru sekolahku itu
masih sanggup memelihara kehormatannya. Aku sedikit salut padanya. Dan
untuk menghargainya, aku memutuskan tidak akan melanjutkan perbuatanku
itu.
“Bud.. Jangan berhenti..” tanya Mbak Yani dengan nafas terengah-engah.
“Mbak, Mbak kan masih perawan. Nanti kalau aku terusin kan Mbak bisa..”
Mbak
Yani malah menjulurkan tangannya menggapai selangkanganku. Begitu
tangannya menyentuh ujung penisku yang masih ada di dalam celana pendek
yang kupakai, penisku yang tadinya sudah mengecil, sontak langsung
bergerak mengeras kembali. Ternyata sentuhan lembut tangannya itu
berhasil membuatku terangsang kembali, membuatku tidak dapat membantah
apapun lagi, bahkan aku seperti melupakan apa-apa yang kukatakan
barusan.
Dengan secepat kilat, Mbak Yani memegang kolor celana
pendekku itu, lalu dengan sigap pula celanaku itu dilucutinya sebatas
lutut. Yang tersisa hanya celana dalamku. Mata Mbak Yani tampak
berbinar-binar menyaksikan onggokan yang cukup besar di selangkanganku.
Diremas-remasnya penisku dengan tangannya, membuat penisku itu semakin
bertambah keras dan bertambah panjang. Kutaksir panjangnya sekarang
sudah bertambah dua kali lipat semula. Bukan main! Semua ini akibat
rangsangan yang kuterima dari guru sekolahku itu sedemikian hebatnya.
“Mbak.. Aku buka dulu ya,” tanyaku sambil menanggalkan celana dalamku.
Penisku yang sudah begitu tegangnya seperti meloncat keluar begitu penutupnya terlepas.
“Aw!” Mbak Yani menjerit kaget melihat penisku yang begitu menjulang dan siap tempur.
Namun
kemudian ia meraih penisku itu dan perlahan-lahan ia menggosok-gosok
batang ‘meriam’-ku itu, sehingga membuat otot-otot yang mengitarinya
bertambah jelas kelihatan dan batang penisku itu pun menjadi laksana
tonggak yang kokoh dan siap menghujam siapa saja yang menghalanginya.
Kemudian Mbak Yani menarik penisku dan membimbingnya menuju
selangkangannya sendiri. Diarahkannya penisku itu tepat ke arah lubang
vaginanya.
Sekilas, aku seperti sadar. Astaga! Mbak Yani kan guru
sekolahku sendiri! Apa jadinya nanti jika aku sampai menyetubuhinya?
Apa kata orang-orang nanti mengetahui aku berhubungan seks dengan guru
sekolahku sendiri? Akhirnya aku memutuskan tidak akan melakukan
penetrasi lebih jauh ke dalam vagina Mbak Yani. Kutempelkan ujung
penisku ke bibir vagina Mbak Yani, lalu kuputar-putar mengelilingi bibir
gua tersebut. Mbak Yani menggerinjal-gerinjal merasakan sensasi yang
demikian hebatnya serta tidak ada duanya di dunia ini.
“Aaahh..
Uuuhh..” Mbak Yani mendesah-desah dengan Yanirnya sewaktu aku sengaja
menyentuhkan penisku pada klitorisnya yang kemerahan dan kini kembali
membengkak. Sementara bibirku masih belum puas-puasnya berpetualang di
payudara Mbak Yani itu dengan puting susunya yang menggairahkan.
Terlihat payudara guru sekolahku itu dan daerah sekitarnya basah kuyup
terkena jilatan dan lumatanku yang begitu menggila, sehingga tampak
mengkilap.
Aku perlahan-lahan mulai memasukkan batang penisku ke
dalam lubang vagina Mbak Yani. Sengaja aku tidak mau langsung
menusukkannya. Sebab jika sampai kebablasan, bukan tidak mungkin dapat
mengoyak selaput daranya. Aku tidak mau melakukan perbuatan itu, sebab
bagaimanapun juga Mbak Yani adalah guru sekolahku sendiri!
Mbak
Yani mengejan ketika kusodokkan penisku lebih dalam lagi ke dalam
vaginanya. Sewaktu kira-kira penisku amblas hampir setengahnya, ujung
‘tonggak’-ku itu ternyata telah tertahan oleh selaput dara Mbak Yani,
sehingga membuatku menghentikan hujaman penisku itu. Segera saja kutarik
penisku perlahan-lahan dari liang surgawi milik guru sekolahku itu.
Gesekan-gesekan yang terjadi antara batang penisku dengan dinding lorong
vagina Mbak Yani membuatku meringis-ringis menahan rasa nikmat yang
yang tak terhingga. Baru kali ini aku merasakan sensasi seperti ini.
Lalu, kembali kutusukkan penisku ke dalam vagina Mbak Yani sampai
sebatas selaput daranya lagi dan kutarik lagi sampai hampir keluar
seluruhnya.
Begitu terus kulakukan berulang-ulang memasukkan dan
mengeluarkan setengah batang penisku ke dalam vagina Mbak Yani. Dan
temponya pun semakin lama semakin kupercepat. Gesekan-gesekan batang
penisku dengan Yaning vagina Mbak Yani semakin menggila. Rasanya tidak
ada lagi di dunia ini yang dapat menandingi kenikmatan yang sedang
kurasakan dalam permainan cintaku dengan guru sekolahku sendiri ini.
Kenikmatan yang pertama dengan kenikmatan berikutnya, disambung dengan
kenikmatan selanjutnya lagi, saling susul-menyusul tanpa henti.
Tampaknya
setan mulai merajalela di otakku seiring dengan intensitas
gesekan-gesekan yang terjadi di dalam vagina Mbak Yani yang semakin
tinggi. Kenikmatan tiada taranya yang serasa tidak kesudahan, bahkan
semakin menjadi-jadi membuat aku dan Mbak Yani menjadi lupa
segala-galanya. Aku pun melupakan semua komitmenku tadi.
Dalam
suatu kali saat penisku tengah menyodok vagina Mbak Yani, aku tidak
menghentikan hujamanku itu sebatas selaput daranya seperti biasa, namun
malah meneruskannya dengan cukup keras dan cepat, sehingga batang
penisku amblas seluruhnya dalam vagina Mbak Yani. Vaginanya yang amat
sempit itu berdenyut-denyut menjepit batang penisku yang tenggelam
sepenuhnya.
Mbak Yani menjerit cukup keras kesakitan. Tetapi aku
tidak menghiraukannya. Sebaliknya aku semakin bernafsu untuk memompa
penisku itu semakin dalam dan semakin cepat lagi penetrasi di dalam
vagina Mbak Yani. Tampaknya rasa sakit yang dialami guru sekolahku itu
tidak membuat aku mengurungkan perbuatan setanku. Bahkan genjotan
penisku ke dalam lubang vaginanya semakin menggila. Kurasakan, semakin
cepat aku memompa penisku, semakin hebat pula gesekan-gesekan yang
terjadi antara batang penisku itu dengan dinding vagina Mbak Yani, dan
semakin tiada tandingannya kenikmatan yang kurasakan.
Hujaman-hujaman
penisku ke dalam vagina Mbak Yani terus-menerus terjadi
sambung-menyambung. Bahkan tambah lama bertambah tinggi temponya. Mbak
Yani tidak sanggup berbuat apa-apa lagi kecuali hanya menjerit-jerit
tidak karuan. Rupa-rupanya setan telah menguasai jiwa kami berdua,
sehingga kami terhanyut dalam perbuatan yang tidak sepantasnya dilakukan
oleh dua guru dan murid.
“Aaah.. Budi.. Aaahh..” Mbak Yani menjerit panjang.
Tampaknya
ia sudah seakan-akan terbang melayang sampai langit ketujuh. Matanya
terpejam sementara tubuhnya bergetar dan menggelinjang keras. Peluh
mulai membasahi tubuh kami berdua. Kutahu, guru sekolahku itu sudah
hampir mencapai orgasme. Namun aku tidak mempedulikannya. Aku sendiri
belum merasakan apa-apa. Dan lenguhan serta jeritan Mbak Yani semakin
membuat tusukan-tusukan penisku ke dalam vaginanya bertambah menggila
lagi. Mbak Yani pun bertambah keras jeritan-jeritannya. Pokoknya suasana
saat itu sudah gaduh sekali. Segala macam lenguhan, desahan, ditambah
dengan jeritan berpadu menjadi satu.
Akhirnya kurasakan sesuatu
hampir meluap keluar dari dalam penisku. Tetapi ini tidak membuatku
menghentikan penetrasiku pada vagina Mbak Yani. Tempo genjotan-genjotan
penisku juga tidak kukurangi. Dan akhirnya setelah rasanya aku tidak
sanggup menahan orgasmeku, kutarik penisku dari dalam vagina Mbak Yani
secepat kilat. Kemudian dengan tempo yang tinggi, kugosok-gosok batang
penisku itu dengan tanganku.
Tak lama kemudian, cairan-cairan
kental berwarna putih bagaikan layaknya senapan mesin bermuncratan dari
ujung penisku. Sebagian mengenai muka Mbak Yani. Ada pula yang mengenai
payudara dan bagian tubuhnya yang lain. Bahkan celaka! Ada pula yang
belepotan di jok sofa yang diduduki Mbak Yani. Tak lama kemudian, kami
saling mengejang-ngejang ke puncak kepuasan bersama hingga kehabisan
tenaga. Aku terhempas ke atas sofa di samping Mbak Yani.
Tubuh kami berdua sudah bermandikan keringat dari ujung rambut ke ujung kaki.
***********************************************
MINIMAL DEPOSIT 100.000, MAKSIMAL BONUS 50.000
SYARAT WD MINIMAL ADA BETTING 50% DARI NILAI DEPOSIT
======================================================================
MINIMAL DEPOSIT 100.000, MAKSIMAL BONUS 100.000
SYARAT WD MINIMAL ADA BETTING 50% DARI ( NILAI DEPOSIT + BONUS )
NB : BISA DICLAIM SETIAP DEPOSIT SAMPAI TOTAL BONUS MENCAPAI 100.000
======================================================================
2D = 29 % X 70 = 50 line
3D = 60 % x 400 = 350 line
4D = 67 % x 3.000 = 3500 line
Promo Menang Berturut ~
Promo Dimulai Tanggal 5 November 2016
Jika member bisa JACKPOT DI 5 PASARAN dalam 1 hari maka akan mendapatkan hadiah tambahan
5x Jackpot / hari = 500.000
6x Jackpot / hari = 1.000.000
7x Jackpot / hari = 2.000.000
Yakuza4d - Link 1 : www.yakuza4d.com
Yakuza4d - Link 2 : wap.yakuza4d.com ( Mobile )
Yakuza4d2 - Link 1 : www.yakuza4d2.com
Yakuza4d2 - Link 2 : wap.yakuza4d2.com ( Mobile )
DAFTAR : https://goo.gl/5IKMhZ
YAKUZA4D |